Minggu, 09 September 2012

STMJ

Semester akhir mungkin bisa dibilang semester paling santai karena mata kuliah yang diambil tinggal sedikit. Contohnya saja saya semester ini hanya mengambil 13 SKS dan yang ada perkuliaannya adalah 9 SKS, karena 4 SKS tersebut adalah PL yang sudah dilaksanakan pada saat liburan semester 6 *tinggal sidang dan laporannya. Bahkan ada teman saya yang hanya mengambil 7 sks saja di semester ini, dikurangi PL jadi 3 matkul yang harus kuliah. Itu artinya kuliahnya hanya satu hari saja dan itu di hari Senin.

Kuliah hanya sehari saja itu sebenarnya malah membuat hidup menjadi galau. Apalagi untuk para STMJ (Semester Tujuh Masih Jomblo). Itu sih kata orang-orang. Banyak waktu kosong, justru membuat kebanyakan orang semakin tidak produktif, apalagi kalau yang hobinya boci alias bobo ciang seperti bapak komti saya, hehe. Banyaknya waktu kosong tersebut akan semakin membuat kegalauan akan penelitian, skripsi, wisuda, kerja, dan pendamping hidup. *Buat yang terakhir, tidak semua orang menggalaukannya juga, hehe. Tapi ada juga sebagian orang dengan bayak waktu kosongnya justru semakin produktif mempersiapkan kelulusannya, dari penelitian, hingga seminar, dan sidang skripsi.

Istilah STMJ untuk mahasiswa tingkat akhir itu memang lagi booming di kampus, di kalangan kami juga tentunya, kalangan mahasiswa tingkat akhir. Well, mungkin bukan jomblo tepatnya, tapi kami masih single. Jomblo itu nasib dan single itu prinsip. But, sebenarnya intinya mah sama2 saja, belum ada pasangan. Kalu dicek di KBBI ada tidak ya kata jomblo itu? hihihi ^^.


Suatu ketika, di akhir2 semester 6 seorang teman saya menggalaukannya. Sampai2 kami membuat pelesetan baru. STMJ untuk orang yang sudah punya pacar adalah Semester Tujuh Menjadi Jomblo dan untuk yang belum punya pacar menjadi Semester Tujuh Menemukan Jodoh. ^^


Well, sebenarnya bagaimana fenomena menyandang status jomblo, eh single, di semester akhir itu? Ini ada beberapa pegalaman yang JLEB. Tidak terima sekali, berkali2 status itu menjadi JLEB banget.


Pertama,
Waktu itu, Saya sedang berada di bus Damri jurusan Bandara Soetta-Bogor. Saya sebelahan dengan Bapak2 paruh baya, seorang pengusaha. Obrolan bergulir dengan asiknya mengiringi perjalaan kami. Dari mulai isu permasalahan di Negeri ini, Kuliah jurusan apa, Asal dari mana, Masalah kesibukan, Masalah pekerjaan, Apa peran mahasiswa Perikanan, Bagaimana cara Budidaya Ikan yang baik, Bagaimana cara pegolahan ikan yang baik, Masalah formalin pada ikan, Masalah tesis, Masalah badminton, Cita2 masa depan seperti apa, Hingga akhirnya bahas masalah pasangan hidup. #JLEB

"Wah, ngobrol dari tadi sama adek, ternyata adek pintar juga ya?"
"hehehe (cuma senyum2 doank)"
"Cowoknya orang mana dek?"
"(lagi2) hehehe (cuma senyum2 doank)"
"Cowoknya di kampung ya dek?"
"hehehe, (akhirya bilang), hehehe, belum punya"
"Masak sih dek? (dengan muka nggak percaya)"
"Iya masih sibuk ikut banyak kegiatan di kampus, jadinya belum berpikir masalah itu, takut nggak bisa handle" (otomatis, spontan, dan menjiwai jawabnya. Entah ngeles atau memang kenyataan begitulah adanya,, haha).
"mencari ilmu itu memang tidak ada habisnya. mengejar karir juga seperti itu. Tapi, masalah keluarga, harus dipikirkan dek. Apalagi wanita"
"Hehe, iya Pak"
#JLEB


Kedua,
Ketemu teman lama yang sudah dua tahun tidak bertemu dan kebetulan sedang ada keperluan di Bogor. Aku pun menjemputnya ke stasiun dengan meminjam motor temanku. Menunggu agak lama di depan stasiun. Sewaktu pertama kali melihatku, di sampingku kebetulan ada seorang cowok yang sedang berada di atas motor. Dia kira itu adalah cowokku.

"Langsung cabut ni? (sambil agak bingung)"
"iya, mau nungguin apa lagi?"
"ow.. ya udah, aku ni yang bawa motornya?"
"Ya iyalah, kan kamu yang  cowok, masa aq"

Obrolan di motor
"Kirain tadi yang sebelah kamu itu cowok kamu"
"yang mana?"
"Ada tadi sebelah kamu. Jadi berpikir aq tadi, wah.. dianterin cowoknya ternyata"
"Cowok yang mana coba?"
#Agak JLEB

Obrolan saat sudah sampai di tempat tujuan dan sedang menunggu owner perusahaan
"Sekarang sama orang mana?"
"Cowok? (langsung ngeh)"
"Iya"
"Percaya nggak aku dari awal masuk kuliah sampe sekarang, belum pacaran sama sekali, abisnyamasih sibuk ngurusin ini itu, hehe"
"Masa sih?"

*kenapa sih pada ga percaya??? heran deh

"Iya, kalau kamu sama sapa sekarang?"
"masih original"

Abis itu cerita soal obrolan di bus tempo hari
"Iya tu bener kata bapak2 itu, umur kamu tu udah berapa? udah harus mikirin tu"
"iya mas"
#JLEB

*Kayaknya lebih enak kalo posisinya jadi seorang cowok deh. Faktor "U" tidak terlalu bermasalah. Terus juga kalau cowok itu bisa memilih kapan, cewek juga sih bisa memilih kapan. Tapi cewek harus lebih mempertimbangkan faktor "U" dan cenderung karakteristik cewek Indonesia itu lebih ke nrimo gitu aja.


Ketiga,
Di tempat PL. Sewaktu sedang membantu merapihkan dokumen HACCP perusahaan bersama ibu QC. Tiba2 obrolan itu bergulir begitu saja.

"Masuk kuliahnya lewat jalur apa dulu dek? PMDK apa tes?
"PMDK Bu"
"Wah, berarti pintar ya dulu di sekolahnya?"
"hehehe (senyum2)"

Sambil menata dokumen
"IPnya sekarang berapa Dek?"
"3 koma sekian gitu Bu"
"Wah.. pinter ya Adek. Udah punya Pacar"
*kenapa ujung2nya tanya itu ya?
"Hehehe (senyum2 lagi)"
"Kalo senyum2 gitu, pasti udah"
"Hehe,belum"
"Masak sih dek"
*ini orang sebenernya maunya apa? senyum2 dibilang udah. Bilang belum malah ga percaya???


Keempat,
Di kos tempat PL saat sedang mebicarakan masalah cowok masing2 bersama ibu dan bapak kos.

"Ini dek Viviq pacarnya orang mana?" (pertanyaan terlontar begitu saja saat semua anak kos yang cewek udah dijengukin semua sama cowok2nya)
"Hehe, belum punya Bu"
#JLEB


Kelima,
Sewaktu ikut ngelab bersama laboran di perusahaan tempat PL. Obrolan bergulir begitu saja. Namanya saja wanita, suka bercurhat2 ria. Kita bertiga cewek2 di tempat itu. Terus saling cerita pertama kenal dengan cowok masing, berapa lama pacarannya sampai sekarang, terus aslnya orang mana. Sampai pada giliranku, aku pun tidak memulai pembicaraan dan hanya senyam senyum ga jelas, haha hihi.

"dia itu belum punya mbak, yuk mbak, dicomblangin sama sapa gitu. kita ceng2in"
#JLEB


Keenam,
Sewaktu lebaran, pertanyaan itu bertubi2 terlontar bersahut2a, menohok berulang kali.

"Udah semester berapa sekarang"
"Masuk semester 7"
"Wah.. tinggal bentar lagi lulus. Udah punya pacar ni pasti. Pacarnya orang mana? ga dikenalin?"

*belum juga dijawab. Udah kaya petasan aja tu pertanyaan keluar terus.
Giliran udah dijawab

"Hehe, belum punya"
"Masa sih? udah punya pasti, tapi ga mau ngaku?"
#JLEB
*ini maunya apa coba?

Ketujuh
Update status di FB kalau mau balik ke Bogor. eh malah ada yang komen masalah nikah. Tiba2 temenku yang aku ceritain kejadian di bus tempo hari itu ikutan komen juga.
"inget tu, mengejar ilmu itu emang ga ada abisnya"
#JLEB
*diingetin lagi masalah itu. Gimana kalo gw jawab gini: "Yaudah yuk nikah, tapi sama lw ^^". #loh *udah terlanjur bete ditanyain gitu mulu, haha.


Apakah sampai sebegitu #JLEB kah kalau status itu melekat pada mahasiswi tingkat akhir?


Biasa aja sih sebenarnya menanggapinya, tetapi sikap orang yang tidak biasa itulah yang membuat senewen, hehe ^^.

But, yaudahlah.. Yakinlah bahwa tulang rusuk tidak akan tertukar ^^. Jodoh itu memang tak kemana, tapi jodoh dimana? hehe.

Mengutip kata2nya Dee di Perahu Kertas siapa tahu dapat pencerahan.

"Hati tak pernah memilih
Hati dipilih
Dan dia tahu kemana harus berlabuh"
- Perahu Kertas-

"Ku bahagia kau telah terlahir di dunia. Dan kau ada diantara milyaran manusia. Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu"
- Perahu Kertas- 


"Yang jelas, kalo lo ternyata gak punya perasaan sama dia, jgn juga lo gantungin apalagi ngasih harapan"
-Perahu Kertas-

 
"Akan tiba waktunya, kita menemukan seseorang yang terlahir ke dunia untuk kita, dan bahagia bersamanya"
-Perahu Kertas-

"Pada dasarnya, kita tau apa yg kita inginkan,apa yg org lain inginkan & apa yg pd akhirnya kita pilih"
-Perahu Kertas- 

"Carilah 'orang' yang enggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya"
-Perahu Kertas- 

"Orang yang menginginkan, harus mencari tahu cara mencapainya, bukan cara bersabar untuk hanya menunggu"
-Mario Teguh-

Cerita PL Part 4 (Sunrise, Sunset, dan Sunlight)

Kami dalam 1 Tim PL terdiri dari 6 orang, yaitu aq, wiwid, yudha, rasta, dika, dan lukman. Aq, Wiwid, dan Dika adalah orang asli Jawa Timur, sedangkan Yudha, Rasta, dan Lukman adalah orang asli daerah mereka masing2 yang tinggal di Jabodetabek. Lukman tinggal di Depok dan Rasta  Yudha tinggal di Bogor. Their (Lukman, Rasta, dan Yudha) first time to live in Jawa Timur Province, for Rasta: his first time come and live may be.

Bayagan mereka, tidak hanya mereka sih sebenarnya, mengambil tempat PL di Banyuwangi adalah sama dengan setiap minggu vacation di Bali. Kenapa bisa fitu? karena dari Banyuwangi ke Bali tinggal menyebrang saja dari Ketapang-Banyuwangi ke Gilimanuk-Bali. Tapi ternyata angan tak seindah kenyataan.

Itu bermula dari rencana awal. Berangkat tanggal 9 dari Jakarta, mampir ke Doly kemudian ke Sempu, baru lanjut ke Banyuwangi. FYI, Doly adalah tempat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yang berada di Surabaya. Bagi para lelaki, mungkin itu adalah salah satu list tempat yang harus dikunjungi saat ke Jawa Timur. sedangkan Sempu adalah sebuah pulau indah yag berada di kabupaten Malang. Mungkin karena niat yang salah, alhasil mereka pun tidak mendapatkan tiket untuk tanggal 9, namun tanggal 14 Juli dan sampai di Surabaya tanggal 15 Juli, dan kami masuk PL tanggal 16 Juli. Tidak jadilah rencana tersebut (ke Doly dan Ke Sempu).

Rencana awal bolehlah gagal, tetapi rencana sesungguhnya untuk tiap hari vacation ke Bali haruslah terwujud. Minggu pertama, kami pun menyusun rencana. Agar enak jalan2nya disana, kami berencana untuk mencarai rent car. Ternyata rent car yang dicari pun ketemu juga, namun ada kendala. Untuk sehari merental mobil avanza atau APV, harga sewanya adalah 300 ribu apabila tujuan ke luar Banyuwangi. Dan kendala lainnya adalah, karena kami bukan warga asli daerah tersebut, maka kami diharuskan untuk menggunakan jasa sopir yang berbandrol harga 200 ribu rupiah. bisa dibayangkan kan berapa biaya yang harus kami keluarkan? yupz, 500 ribu rupiah dan belum termasuk ongkos penyebrangan dan bensin. Kami urungkan akhirnya niat tersebut.

Minggu kedua, kami masih berharap rencana kami terlaksana. Ada secercah harapan, yaitusaran dari sopir tempat kami bekerja, yaitu berangkat dengan naik bus sampai Negara, kemudian baru disana kami merental mobil. dalam anggota tim kami, ceweknya hanya aq dan wiwid. Wiwid memutuskan untuk pulang ke Jember, akhirnya pun aq tidak ikut dan mereka pun tidak jadi berangkat. Tapi, ya agak tidak sedikit kecewa karena kami menikmati Sunrise di Pantai Solong di belakan PT 1368, Banyuwangi, tempat teman kami yang lain PL.


Minggu ketiga bukan secercah harapan lagi yang muncul, tetapi harapan terhampar luas di depan kami. Sopir di tempat kami PL akan ke Bali karena ada suatu urusan. Dia ke Bali sendirian dengan menggunakan mobil Avanza dan tahu kami sangat ingin ke Bali, maka dia pun menawari kami untuk ikut serta. Pagi2 sekitar jam 7,  kami sedang duduk di lobby sedang deg2an menunggu jadwal presentasi kami hari itu. Tiba2 bapak Sopir yang konon katanya mirip dengan penyanyi Adera itu tiba2 menyapa kami. Yang diajak ngobrol waktu itu adalah Dika, karena memang Dika yang kemarin mengurus masalah peminjaman mobil. Sopir itu bilang kalu dia akan berangkat ke Bali sekitar jam 11, kalau kami mau ikut ya silahkan. Kami mengiyakan dengan semangat dan Dika pun meminta nomor HP mas2 sopir tersebut.


Tak tahu dapat diungkapkan dengan apa kebahagiaan kami saat itu.

"Wah, nggak bawa gadget apapun ni,  pulang dulu berarti kita ke kosan".

"Cukuplah buat pulang ke kosan, paling presentasinya mulai jam 8 terus jam 10 udah kelar".

"Akhirnya ni bisa liat sunset di Bali ntar, kalo ga, kita nginep aja plgnya sndri aja gitu, sekalian besoknya liat sunrise".

"wah.. boleh2 itu".

"Tapi beneran ni jadi? jangan seneng2 dulu, ntar sunset ga dapet, sunrise ga dapet, malah sunlight lagi tu yang qt liat di kos,, hahaha"


Jam yang ditunggu2pun utuk presentasi tak kunjung tiba. Kita berasa di-PHP-in sama perusahaan. Jam 8 udah lewat, jam 9 pun udah lewat. Dan Jam setengah 10 baru ada pengumuman kalau presentasinya jam 10 karena pengujinya baru bisa jam 10. Kami semua yang semula senang, menjadi agak kecewa dan panik. "GIMANA DENGAN RENCANA KITA KE BALI???"


Waktu sudah menunjukkan pukul 10, namun, presentasi belum dimulai juga. Presentasi dimulai sekitar jam setengah 11. Itu baru sesi pertama. Masih ada sesi 2, 3, dan 4. FYI, setiap sesi terdiri dari 2 orang presentator dan kemudian setelah sesi presentasi, terdapat sesi taya jawab yang lama waktunya tidak ditentukan.


Waktu telah menunjukkan pukul 11, namun sesi pertama pun belum kunjung usai. Akhirnya, gagal-lah sudah rencana kami. Mungkin memang Tuhan tidak mengizinkan karena saat itu bulan Suci Ramadhan dan kami sedang puasa menahan hawa nafsu. *You know Bali so Well lah.. hehe ^^



-MORAL OF THE STORY- 

Segala sesuatu harus dimulai dengan niat yang baik ^^

Cerita PL 3 (Bertemu Teman Baru)

Akhirnya nulis lagi ni. Untuk pertama kalinya nulis blog di kamar kos tercinta,, ^^. Mau nglanjutin cerita2 masa2 PL. Salah satu yang membuat masa2 itu indah adalah bertemu teman2 baru dan finally nambah teman dari daerah yang berbeda. Siapakah merea? let's check eat out (mengutip kata2 yudha: cek maan di luar,, hehe).


QORINA

Teman baru pertama yang aq kenal di tempat kos saat PL adala Qorina. Pas kenalan pertama dia abis bangun tidur dengan rambut yang agak awut2an gitu (sorry qorazon.. ga maksud,, hihi.. ^^). Dia asalnya dari Gedangan, Sidoarjo, Jatim. Kalau asal universitasnya adalah Universitas Brawijaya Malang. Anaknya hitam manis dan bergigi gingsul (kalo dy bca kyaknya dy bakalan GR ni). Dia datang lebih awal dari rombonganku. sama2 menghabiskan waktu sebulan di Banyuwangi selama PL. kalau di kampus dy, PL disebut PKL. Tema yang dia ambil adalah mengenai pengolahan di perusahaan pembekuan udang. Aq agak iri sama dia, soalnya selama PL terhitung dua kali dia memperoleh kunjungan di kos. Pertama kunjungan ortunya sama cowoknya, yang kedua kunjungan dari cowoknya.

Nah, pas ortunya qorina ini berkunjung ke kos, qt semua peghuni kos merasa senang. Senang karena ikut menikmati makan besar. Bagi anak kos, makan gratisan adalah nikmat yang tak terkira. Apalagi makanan itu nggak ada di Banyuwangi, yaitu Bandeng Presto asala Sidoarjo. Jadilah malam itu kami berbuka puasa dengan sayur urap, sambal, dan juga bandeng presto. Menu sahur pun sama dengan menu berbuka. Tak hanya sekali itu saja kami makan besar gretongan. yang kedua itu pas Wiwid abis pulang dari Jember. Dia bawa bakso untuk semua penghuni kos.

Sekitar 2 mingguan kita PL, kita kedatangan teman baru dari Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta. Ada Nina, Novi, Sahli, dan Adnan. Abis ini bakalan cerita satu2 mengenai karakteristik mereka masing, sementara bahas secara umum dulu,, hehe (berasa identifikasi spesies ikan ^^). Pertama kali ketemu, mereka semua berpakaian seragam dinas *yaiyalah berpakaian dinas, secara mereka dari sekolah kedinasan. Pertama kali lihat, kesan pertama adalah: buset, ketat amat ni baju cowok2 (sorry ya.. ga maksud apa2 ni Sahli Adnan.. hehe). Cewek2nya juga berpakaian seragam gitu, kerudungnya pun warnanya seragam. Pertama kali masuk PL, mereka memakai celana bahan, berbeda dengan kami yang santai memakai pakaian bebas rapih dengan jeans. Awal2 kami tidak dekat dengan mereka, seoalah ada batas karena adanya pembimbing yang berbeda. Anak STP pembimbingnya petinggi alumni STP dan kami pun dapat pembimbing petinggi perusahaan alumni IPB. Mereka semua mengambil tema yang sama secara keseluruhan dari GMP, SSOP, HACCP, sampai dengan produktivitas, hanya berbeda produk. Sahli dan Nina di bagian octopus, sedangkan Adnan dan Novi di bagian udang.

NINA 
Secara karakteristik, sedikit tomboy dan suka seenaknya sendiri orangnya keliatannya *maksudnya tu, gw suka ini, lw ga suka, mslh buat lo? gitu sih kyaknya. *Sorry nin, jadi bwt pnilaian sndri. Asalnya dari Aceh dan mukanya Aceh banget.Benci dan takut sama yang namanya kucing. Sukanya tidur beralaskan spring bed made in Jember alias si wiwid, hehe. kalau udah ke kamar, pasti nimpahin wiwid mulu. Pas kita pulang, kyaknya yg dikangenin itu deh. hehe. FYI, mereka PKL selama 2 Bulan, sedangkan Timku dan Qorina selama 1 bulan, sehingga kami pulang lebih dulu dari mereka.

NOVI
Entah kenapa kalo lihat Novi itu seolah ada beban yang tersembunyi. *ceilah.. berasa cenayang gw. Novi tu orangnya nurut gitu, kecuali kalo ditempatin di tempat Defroz, jadi kabur2an sampe ditoain, haha. *Kepada Ibu ovi, PSG dari STP, harap segera ke ruang Defroz,, hihi.. Hobinya mandi dan nyuci di kamar mandi cowok, alasannya sih dari pada kosong, mending mandi disitu daripada ngantre di kamar mandi cewek. FYI lagi, kami ngantor edisi puasa itu masuknya jam setengan 6 dengan jam kerja 8 jam. Jadi kalo sampe di kantor jam setengah 6, maka kami hanya boleh pulang di atas jam setengah 2, pokoknya kalau dihitung sudah 8 jam dengan 1 jam istirahat. kecuali hari sabtu, 7 jam dengan 1 jam istirahat sholat dhuhur. FYI lagi, di perusahaan tempat kami PL itu agamis banget, sholat Dhuhurnya selalu berjama'ah dan kita pun diharuskan sholat dhuha. Subhanallah sekali kan.. oia, lupa cerita asala daerah dari Novi, asalanya dari Lombok. Ada untungnya jugakenal dia, jadi ada tempat nginep kalo mau liburan ke Lombok,, hehe

SAHLI
Sahli itu paling lemah lembut dan paling kalem. Asalnya dari Buton, Sulawesi. Badannya kecil sih kalo ukuran cowok, tapi siapa sangka kalo makan porsinya ngalahin kuli. *piiiis sahli.. Sahli itu calon menantu idaman. Idamannya bapak kos maksudnya,, hehe. Dia kalo jadi imam sholat tu tenang.. banget, trus khusyu' banget. *Pantesan Ibu kos sama Bapak kos jadi kesensem,, hehe. Dia jago maslah otak/ik komputer gitu.

ADNAN
Ni si supermodel dari Makassar. Kata nina Adnan paling anti foto2 gitu, tapi ini malah kebalikannya, banci foto banget. Tiap kali Yudha ngeshoot, dia pasti udah berpose ala model2  gitu.hahaha. Dari kesemuanya, dia yang paling liar. Perokok berat sampe pas ke warung digodain tante2 janda.hahaha.. *piiis nan.. Kata pak Jefri auranya gelap. kira2 gelap mana ya sama kulitnya? hahaha *piiis lagi nan..

Selain temen2 seangkatan, ada juga temen2 baru dari SMK. Ada yang dari Wongsorejo, Banyuwangi, dan Turen, malang.

Selain teman2 sesama PL, ada juga teman2 baru dari pekerja dan staff perusahaan. Ada Mbak2 QC: Mbak Nur, Mbak Mel, dan Mbak Eka. Staff Lab: Mbak Eka. Terus HRD: Pak Jefri dan Pak Doni. Rata2 dari mereka masih berumur kepala 2, jadi masih nyambung obrolannya sama qt. Tapi ada golongan tua yang gokil kaya Pak Wandi (Security), Pak Aspur (Operational Manager alumni TIN IPB), dan Pak Roy (bagian Freezing).




-ADA SAATNYA BERJUMPA, PASTI ADA SAATNYA BERPISAH, TAPI TAK ADA SAATNYA DIMANA KENANGAN YANG TERUKIR HILANG BEGITU SAJA-



Dari kiri ke kanan: Adnan, Wiwid, Qorina, Viviq, Nina, Novi, Sahli



Si model (ADNAN) Beraksi